Berita Terbaru :

Khalifah Umar Bin Khattab Menolak Kenaikan Gaji-nya Sendiri

Diposting oleh Okaza on Selasa, 04 Februari 2014


Suatu hari Ali Bin Abu Thalib, Talhah dan salah satu Sahabat lain-nya mendatangi Hafsah r.a, putri Umar Bin Khatab yang juga salah satu Istri Rasulullah.

Maksud kedatangan ke tiga sahabat Rasulullah  itu adalah untuk mengusulkan agar gaji Umar sebagai Khalifah (Presiden) di naikkan, karena gaji yang sekarang di terima oleh Umar di pandang terlalu kecil, untuk menyampaikan langsung pada Umar ke tiga sahabat ini merasa takut jika Umar nanti malah marah, maka ketiga sahabat Rasulullah tersebut menemui Hafsah dan meminta tolong agar Hafsah-lah yang menyampaikan usulan tersebut kepada Umar Sang Khalifah waktu itu.

Benar saja, ketika Hafsah menyampaikan usul ketiga sahabat Rasulullah  tersebut, Wajah Umar Bin Khatab langsung merah padam menahan marah, Umarpun berkata “Siapa ya Hafsah yang berani-beraninya mengusulkan gaji-ku sebagai Khalifah supaya di tambah, biar orang itu aku tempeleng?” tanya Umar dengan nada keras.

Hafsah-pun menjawab “aku akan mengatakan-nya siapa orang itu, tapi aku ingin tahu lebih dulu bagaimana pendapat engkau sebenarnya dengan usulan itu”, jawab Hafsah dengan tenang.

“Wahai Hafsah, engkau sebagai istri Rasulullah  ceritakan padaku, bagaimana Rasulullah  dulu sewaktu masih hidup dan menjabat sebagai Khalifah”, kata Umar selanjutnya.

Hafsah-pun menerangkan dengan senang hati, “Selama aku mendampingi Rasulullah  sebagai salah satu istri Beliau sebagai seorang Khalifah (Presiden), Rasulullah  hanya mempunyai dua stel baju, berwarna biru dan merah, Rasulullah -pun hanya mempunyai sehelai kain tebal, yang pada musim panas dilipat menjadi empat, dan pada musim dingin dilipat menjadi dua, separuh dijadikan alas tidur, dan separuh lagi di jadikan selimut."

“Teruskan ceritamu ya Hafsah” pinta Umar dengan penuh perhatian.

“Rasulullah  setiap hari hanya makan roti dari tepung yang amat kasar di campur dengan garam jika pas ada dan di celupkan minyak, Padahal Beliau punya hak dari baitul Mall, tapi Beliau tidak pernah mengambilnya dan mempergunakan-nya, semuanya di bagikan pada fakir miskin” tutur Hafsah selanjutnya. “Aku pernah pagi-pagi menyapu remukan roti di kamar, oleh Rasulullah  remukan roti tersebut di kumpulkan dan di makan dengan lahap-nya, bahkan Beliau berniat untuk mebagikan pada orang lain” begitu tutur Hafsah menutup ceritanya.

Umar Kemudian Berkata: “Sekarang pergilah, katakan pada mereka Rasulullah telah mencontohkan pola hidup seperti ini dan aku mengikuti beliau. Nabi SAW, Abu Bakar dan Aku bagaikan 3 Orang musafir yang menempuh suatu jalan. Musafir pertama sudah sampai pada tujuan dengan perbekalannya, musafir kedua telah mengikuti jejak musafir pertama. Dan yang ketiga ini baru saja memulai perjalanannya, kalau ia mengikuti jejak keduanya, ia akan sampai kepada mereka, jika tidak maka ia tidak akan pernah bertemu mereka lagi."


Pesan:

Umar Bin Khattab RA Berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Andaikan kamu bertawakkal (menyerah) kepada Allah dengan sungguh-sungguh, niscaya Allah akan memberi rizqi kepadamu sebagaimaa burung yang keluar pagi dengan perut kosong (lapar) dan kembali senja hari sudah kenyang. (Riwayat At-Tirmidzi)

SelengkapnyaKhalifah Umar Bin Khattab Menolak Kenaikan Gaji-nya Sendiri

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur!

Diposting oleh Okaza on Selasa, 17 Desember 2013


Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"

Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"


Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu.. aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu

Sumber

Selengkapnya 10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur!

Quotes Dari Amirul Mukminin "Umar Ibn Khattab" RA

Diposting oleh Okaza on Minggu, 03 November 2013

1. Umar bin Khattab : "duduklah dengan orang-orang yang bertaubat, sesungguhnya mereka menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah." (Tahfdzib Hilyatul Auliya I/71).

2. Umar bin Khattab : "Kalau sekiranya kesabaran dan syukur itu dua kendaraan, aku tak tahu mana yang harus aku kendarai." (Al Bayan wa At Tabyin III/ 126).

3. Umar bin Khattab : "Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya." (Ihya' Ulumuddin 4/203).

4. Umar bin Khattab : "Hendaklah kalian menghisab diri kalian pada hari ini, karena hal itu akan meringankanmu di hari perhitungan." (Shifatush Shafwah, I/286).

5. Umar bin Khattab : Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

6. Umar bin Khattab : Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.

7. Umar bin Khattab : Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.

8. Umar bin Khattab : Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.

9. Umar bin Khattab : Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.

10. Umar bin Khattab : Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.

11. Umar bin Khattab : Manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.

12. Umar bin Khattab : Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya.

13. Umar bin Khattab : Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya.

14. Umar bin Khattab : Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut.

15. Umar bin Khattab : Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

16. Umar bin Khattab : Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang kerana mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman engkau.

FROM G8 (Saves The Entire Mind to Saves the Entire Earth)


SelengkapnyaQuotes Dari Amirul Mukminin "Umar Ibn Khattab" RA

Tak Perlu jauh jauh Jihad ke Suriah, Menjaga Orang Tua juga Termasuk Jihad.

Diposting oleh Okaza on Kamis, 31 Oktober 2013

"Di antara manusia adalah mujahid selalu lebih mulia akhlaknya, lebih bertaqwa kepada Allah dan ittiba' kepada Rasul-Nya, lebih berbakti kepada orang tuanya, bersifat itsar dan lembut kepada para tetangga tempat tinggalnya sehingga semua mencintainya." (Commander Omar ibn Khattab)


SelengkapnyaTak Perlu jauh jauh Jihad ke Suriah, Menjaga Orang Tua juga Termasuk Jihad.

Cara dan Tutorial Aktifasi Universal init.d

Diposting oleh Okaza on Rabu, 23 Oktober 2013

Yang belum tau apa itu init.d : 

Adalah folder yg memuat shell script yg akan dijalankan setelah boot strap dan sebelum loading UI.
Biasanya tweak" untuk device terpasang disini. Stock ROM kebanyakan init.d 'nya belum aktif, jadi init.d merupakan ritual wajib yg harus kita kerjakan untuk me' install tweak" yg mampu meningkatkan performa device kita. 

Busybox. (Play Store)
✔ Rooted device.  (HPnya udah ke root)
Terminal Emulator. (Play Store)

Instalasi : 

1. Pastikan Busybox dan Terminal Emulator sudah terinstall. 
2. Taruh file term-init.sh di SDcard jgn di dalam folder apapun. 
3. Buka Terminal Emulator dan ketik : su (enter). 
4. Bila muncul notif allow / grant saja. 
5. Selanjutnya ketik : sh /sdcard/term-init.sh (enter). 
6. Tekan enter" dan ikuti petunjuk sampai ada perintah untuk reboot. 
7. Reboot 2x device agan, jika sudah kemudian lanjut masuk menu. 
8. Buka Root Explorer masuk /data temukan file Test.log. 
9. Jika ada.. Done !! init.d telah terpasang dengan benar. 
Note : Jika agan tidak mengikuti step diatas dgn benar init.d tidak akan aktif.

Credit To XDA-Dev

SelengkapnyaCara dan Tutorial Aktifasi Universal init.d

Touchwiz 5 Andromax U2 Rasa Galaxy S4

Diposting oleh Okaza on Rabu, 16 Oktober 2013



TOUCHWIZ 5 ALL DEVICE (Like Galaxy S4)DWYOR*Syarat dan ketentuan berlaku

Pertama-tama siapkan HH yg sudah ter-Rooting dan Ter-instal CWM. (rootinglah dahulu dan instal cwm gan!)
Dan ane menyarankan agan-agan sekalian mem-backup dulu Rom agan melalui CWM.

Wipe Cache dan Dalvik Cahce!

SCREENSHOT! : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=239539992865997&set=a.141023139384350.31520.100004299940792&type=1&theater

Fitur:
  • Accuweather Widget
  • Smooth di Semua Device
  • Support Untuk Semua JB ROM
  • XXHDPI / XHDPI / HDPI / MDPI
  • Folder

Changelog - Version 1.0:
  • Initial Port
Download:
Download dan Flash Via CWM!

*Tested on my Andromax U2 and itssss Work!
-DWYOR-

Sumber: http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=2236937

SelengkapnyaTouchwiz 5 Andromax U2 Rasa Galaxy S4

Zamannya zaman Keblinger

Diposting oleh Okaza on Minggu, 06 Oktober 2013

Seorang sahabat kemarin bercurhat kepada saya, dia punya kawan yang katanya sudah sampai dan tinggi tasawufnya. sebenarnya saya juga gak paham apa maksudnya sudah sampai .. edannya lagi saking tingginya yang dia pahami , syariat shalat di tinggalkan, karna dia sdh dalam ma"rifatnya. dia berujar, kalau kamu belum sampai ilmunya jgn sekali-kali bilang sesat atau kafir,

nah, yang kayak begini nih orang sudah nyaris atau bahkan kehilangan akal sehatnya. kalau semua orang memahami seperti ini cahaya islam akan tambah redup, tempat2 ibadah sudah tidak ada lagi fungsinya jangan2 ramadhan tidak pernah puasa, heedeewww...siap2lah jadi orang yang di makan zaman

Dalam tradisi tasawuf, semakin seseorang naik derajat ma'rifatnya semakin ketat dan disiplin syariatnya. Sebab semakin mengenal Allah, semakin mengenal rahasia syariat dan agungnya perintah Allah di balik syariat.

Kalau ada yang ma'rifat lalu meninggalkan syariat, pasti keblinger, dan itu bukan sufi juga bukan ajaran Islam, apa pun namanya. Mereka biasanya berpandangan bahwa syariat adalah Jalan menuju Hakikat, kalau sudah sampai hakikat untuk apa bersyariat ? Nah, di sinilah keblingernya. Syariat itu bukan jalan menuju hakikat. Tetapi bersyariat itu adalah menjalankan perintah dari Yang Maha Hakiki, Allah Rabbul 'Izzah. Jika ia ma'rifat lalu meninggalkan syariat, berarti ia tidak ma'rifat kepada Allah, tapi ma'rifat kepada jin dan syetan, serta hawa nafsunya sendiri, walaupun perilakunya kelihatan bagus dan lembut serta memilki dimensi ghoib yang tinggi misalnya. Tapi tipudaya itu bisa kelihatan lembut dan bisa kasar, bisa hebat dan bisa membuat orang tersihir. apalagi dia ngaku2 pernah berkunjung ke surga dan neraka sekalian ngobrol2 ama malaikat

Mungkin saja dia beralasan, saya juga menjalankan perintah shalat tetapi shalat saya berbeda dengan shalatnya orang awam yang lima waktu itu. Shalat saya adalah shalat hakikat tidak perlu berbunyi dan bergerak dan berkata-kata.

Nah, ia tidak menyadari betapa lemah dirinya. Orang ma'rifat kok merasa bisa shalat, ini jadi janggal. Sejak zaman Nabi sampai besok kiamat, teknis dan tata cara shalat tetap sama. Selama manusia masih memilki kesadaran ruang, waktu, dimensi, arah dan akalnya sehat, masih wajib shalat. Yang tidak wajib shalat orang gila, orang tidur, orang lupa, anak kecil yang belum baligh


SelengkapnyaZamannya zaman Keblinger

Tak Selamanya Abu Nawas Bersikap Konyol

Diposting oleh Okaza on Sabtu, 05 Oktober 2013

Tak selamanya Abu Nawas bersikap konyol. Kadang-kadang timbul kedalaman hatinya yang merupakan bukti kesufian dirinya. Bila sedang dalam kesempatan mengajar, ia akan memberikan jawaban-jawaban yang berbobot sekalipun ia tetap menyampaikannya dengan ringan.

Seorang murid Abu Nawas ada yang sering mengajukan macam-macam pertanyaan. Tak jarang ia juga mengomentari ucapan-ucapan Abu Nawas jika sedang memperbincangkan sesuatu. Ini terjadi saat Abu Nawas menerima tiga orang tamu yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Abu Nawas.

"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?" ujar orang yang pertama.

"Orang yang mengerjakan dosa kecil," jawab Abu Nawas.

"Mengapa begitu," kata orang pertama mengejar.

"Sebab dosa kecil lebih mudah diampuni oleh Allah," ujar Abu Nawas. Orang pertama itupun manggut-manggut sangat puas dengan jawaban Abu Nawas.

Giliran orang kedua maju. Ia ternyata mengajukan pertanyaan yang sama, "Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?" tanyanya.

"Yang utama adalah orang yang tidak mengerjakan keduanya," ujar Abu Nawas.

"Mengapa demikian?" tanya orang kedua lagi.

"Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu pengampunan Allah sudah tidak diperlukan lagi," ujar Abu Nawas santai. Orang kedua itupun manggut-manggut menerima jawaban Abu Nawas dalam hatinya.

Orang ketiga pun maju, pertanyaannya pun juga seratus persen sama. "Manakah yang lebin utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?" tanyanya.

"Orang yang mengerjakan dosa besar lebih utama," ujar Abu Nawas.

"Mengapa bisa begitu?" tanya orang ktiga itu lagi.

"Sebab pengampunan Allah kepada hamba-Nya sebanding dengan besarnya dosa hamba-Nya," ujar Abu Nawas kalem. Orang ketiga itupun merasa puas argumen tersebut. Ketiga orang itupun lalu beranjak pergi.

***

Si murid yang suka bertanya kontan berujar mendengar kejadian itu. "Mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan tiga jawaban yang berbeda," katanya tidak mengerti.

Abu Nawas tersenyum. "Manusia itu terbagi atas tiga tingkatan, tingkatan mata, tingkatan otak dan tingkatan hati," jawab Abu Nawas.

"Apakah tingkatan mata itu?" tanya si murid.

"Seorang anak kecil yang melihat bintang di langit, ia akan menyebut bintang itu kecil karena itulah yang tampak dimatanya," jawab Abu Nawas memberi perumpamaan.

"Lalu apakah tingkatan otak itu?" tanya si murid lagi.

"Orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bahwa bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan," jawab Abu Nawas.

"Dan apakah tingkatan hati itu?" Tanya si murid lagi.

"Orang pandai dan paham yang melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu yang sebenarnya bintang itu besar, sebab baginya tak ada satupun di dunia ini yang lebih besar dari Allah SWT," jawab Abu Nawas sambil tersenyum.

Si murid pun mafhum. Ia lalu mengerti mengapa satu pertanyaan bisa mendatangkan jawaban yang berbeda-beda. Tapi si murid itu bertanya lagi.

"Wahai guruku, mungkinkah manusia itu menipu Tuhan?" tanyanya.

"Mungkin," jawab Abu Nawas santai menerima pertanyaan aneh itu.

"Bagaimana caranya?" tanya si murid lagi.

"Manusia bisa menipu Tuhan dengan merayu-Nya melalui pujian dan doa," ujar Abu Nawas.

"Kalau begitu, ajarilah aku doa itu, wahai guru," ujar si murid antusias.

"Doa itu adalah, "Ialahi lastu lil firdausi ahla, Wala Aqwa alannaril Jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka ghafiruz dzambil adzimi." (Wahai Tuhanku, aku tidak pantas menjadi penghuni surga, tapi aku tidak kuat menahan panasnya api neraka. Sebab itulah terimalah tobatku dan ampunilah segala dosa-dosaku, sesungguhnya Kau lah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar).


SelengkapnyaTak Selamanya Abu Nawas Bersikap Konyol