Berita Terbaru :

Zamannya zaman Keblinger

Diposting oleh Okaza on Minggu, 06 Oktober 2013

Seorang sahabat kemarin bercurhat kepada saya, dia punya kawan yang katanya sudah sampai dan tinggi tasawufnya. sebenarnya saya juga gak paham apa maksudnya sudah sampai .. edannya lagi saking tingginya yang dia pahami , syariat shalat di tinggalkan, karna dia sdh dalam ma"rifatnya. dia berujar, kalau kamu belum sampai ilmunya jgn sekali-kali bilang sesat atau kafir,

nah, yang kayak begini nih orang sudah nyaris atau bahkan kehilangan akal sehatnya. kalau semua orang memahami seperti ini cahaya islam akan tambah redup, tempat2 ibadah sudah tidak ada lagi fungsinya jangan2 ramadhan tidak pernah puasa, heedeewww...siap2lah jadi orang yang di makan zaman

Dalam tradisi tasawuf, semakin seseorang naik derajat ma'rifatnya semakin ketat dan disiplin syariatnya. Sebab semakin mengenal Allah, semakin mengenal rahasia syariat dan agungnya perintah Allah di balik syariat.

Kalau ada yang ma'rifat lalu meninggalkan syariat, pasti keblinger, dan itu bukan sufi juga bukan ajaran Islam, apa pun namanya. Mereka biasanya berpandangan bahwa syariat adalah Jalan menuju Hakikat, kalau sudah sampai hakikat untuk apa bersyariat ? Nah, di sinilah keblingernya. Syariat itu bukan jalan menuju hakikat. Tetapi bersyariat itu adalah menjalankan perintah dari Yang Maha Hakiki, Allah Rabbul 'Izzah. Jika ia ma'rifat lalu meninggalkan syariat, berarti ia tidak ma'rifat kepada Allah, tapi ma'rifat kepada jin dan syetan, serta hawa nafsunya sendiri, walaupun perilakunya kelihatan bagus dan lembut serta memilki dimensi ghoib yang tinggi misalnya. Tapi tipudaya itu bisa kelihatan lembut dan bisa kasar, bisa hebat dan bisa membuat orang tersihir. apalagi dia ngaku2 pernah berkunjung ke surga dan neraka sekalian ngobrol2 ama malaikat

Mungkin saja dia beralasan, saya juga menjalankan perintah shalat tetapi shalat saya berbeda dengan shalatnya orang awam yang lima waktu itu. Shalat saya adalah shalat hakikat tidak perlu berbunyi dan bergerak dan berkata-kata.

Nah, ia tidak menyadari betapa lemah dirinya. Orang ma'rifat kok merasa bisa shalat, ini jadi janggal. Sejak zaman Nabi sampai besok kiamat, teknis dan tata cara shalat tetap sama. Selama manusia masih memilki kesadaran ruang, waktu, dimensi, arah dan akalnya sehat, masih wajib shalat. Yang tidak wajib shalat orang gila, orang tidur, orang lupa, anak kecil yang belum baligh


SelengkapnyaZamannya zaman Keblinger